Proses Produksi Pembuatan Telur Asin di BRSBKL |
Yogyakarta - Mahasiswa magang
dari Universitas Amikom Yogyakarta ikut serta dalam pelatihan pembuatan telur
asin bersama Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Balai
Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) Yogyakarta. Kegiatan ini
merupakan bagian dari upaya memberikan bantuan keterampilan sederhana yang
memiliki nilai ekonomi, serta menjadi bekal bagi para PPKS jika selesai
menjalani program rehabilitasi sosial dasar selama 1 tahun.
Selama proses pembuatan
telur asin, suasana yang hangat dan penuh kebersamaan terasa. Tidak hanya
secara teknis, para mahasiswa juga berkomunikasi dengan para PPKS, sehingga
membuat mereka merasa lebih percaya diri dan nyaman.
“Saya senang bisa
terlibat langsung, Awalnya kami pikir hanya membantu kegiatan biasa, tapi
ternyata kami bisa belajar banyak tentang rasa empati dan semangat bertahan
hidup dari mereka,” kata Sita Ayu, salah satu mahasiswa magang Amikom.
Pelatihan dimulai dari
pengenalan bahan pembuatan telur asin, pencampuran Batu Bata yang telah
dihancurkan menjadi seperti pasir dan dibubuhi garam, hingga proses pelumuran
telur. Selain melatih ketelitian dan kesabaran, kegiatan ini juga melatih
kedisiplinan serta kerja sama tim, baik bagi para PPKS maupun para mahasiswa
yang ikut memandu proses pembuatannya.
“Melihat mereka sangat
antusias dan ingin mandiri, itu menjadi pengalaman yang menyentuh bagi kami.
Kami jadi sadar bahwa setiap orang punya potensi untuk bangkit, asalkan diberi
kesempatan untuk belajar,” tambah Imelia Cahya, mahasiswa magang lainnya.
Petugas Pekerja Sosial di
BRSBKL juga menekankan pentingnya pelatihan keterampilan seperti ini dalam
proses pemulihan dalam rehabilitasi sosial dasar. “Dengan pembuatan telur asin, para PPKS tidak
hanya diberi aktivitas, tapi juga dilatih untuk mandiri. Ini bisa menjadi bekal
keterampilan nyata yang bisa mereka gunakan saat kembali ke masyarakat,” ujar
salah satu pekerja sosial di BRSBKL.
Pihak BRSBKL menyambut
baik keterlibatan mahasiswa sebagai mitra dalam proses rehabilitasi sosial. Kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut dan
memperkuat semangat pemberdayaan dalam balai. Melalui kegiatan sederhana seperti pembuatan
telur asin, semangat baru mulai tumbuh: bahwa dengan kesempatan, bimbingan, dan
kepercayaan, siapa pun bisa belajar untuk mandiri dan berdaya serta berfungsi
sosial.
No comments:
Post a Comment