Sleman - Kasus Covid di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) Unit Bina Laras sempat tinggi di pertengahan tahun 2021 hingga awal tahun 2022. Sebanyak 76 orang positif, terdiri dari 9 staf BRSBKL Unit Bina Laras dan 67 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Banyaknya kasus kala itu menjadi pekerjaan rumah besar untuk BRSBKL
Unit Bina Laras karena keterbatasan pegawai. Ditambah adanya pegawai yang ikut
terpapar.
Berangkat dari hal ini BRSBKL Unit Bina Laras, Pusat Rehabilitasi
YAKKUM bekerjasama dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) saat ini
tengah menyusun panduan pencegahan dan penanganan penyakit menular untuk Balai
Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental.
Peserta yang mengikuti FGD pada hari Selasa, 21 Juni 2022 yang terdiri
dari unsur internal yaitu Seksi PRS, Peksos, Perawat, Pramu Bakti, Satpam,
Cleaning Service dan perwakilan dari PPKS maupun eksternal Bina Laras yaitu Kelurahan
Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Puskesmas Kalasan, Psikolog dan Relawan Dinas
Sosial Kabupaten Sleman.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DIY,
Sigit Alifianto yang hadir mewakili dari Dinas Sosial DIY menyampaikan tujuan
dari penyusunan panduan ini agar ada dokumen tertulis mengenai penanganan covid
dan penyakit menular. Tujuan lainnya adalah agar BRSBKL Unit Bina Laras bisa
menerapkan panduan mulai dari upaya pencegahan hingga ke penanganan.
Diharapkan permasalahan-permasalahan sosial tidak terlalu
terkendala dengan adanya penyakit menular setelah ada buku panduan. Dia
menekankan penyakit menular tidak hanya covid, namun ada penyakit lainnya juga.
"Kita harapkan petugas di komandoi oleh kepala balai bisa
pahami bagaimana ketahui trigger atau pemicu dari penyakit apa saja. Sehingga
bisa diantisipasi sejak awal," ujarnya, Selasa (21/06/2022).
Tidak hanya di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras
(BRSBKL), diharapkan buku panduan ini juga bisa berlaku di balai lainnya. Dinas
Sosial DIY memiliki enam balai termasuk BRSBKL.
Di antaranya Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas
(BRTPD), Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW), Balai
Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR), Balai Rehabilitasi Sosial
dan Pengasuhan Anak (BRSPA), dan Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW).
"Dinsos apresiasi kerjasama dengan YAKKUM ini, semoga buku
panduan bisa lebih bermanfaat secara teknis dan taktis, dan lebih mudah
dipahami," harapnya.
Kepala BRSBKL, Hinukoro Aji menyampaikan upaya pencegahan penyakit
menular sudah dilakukan sejak awal 2020 saat mulai pandemi. Melalui pengecekan
suhu dan protokol kesehatan lainnya.
"Mereka tertular dari teman-teman pekerja, adalah PNS pegawai.
Kemudian non PNS, ada cleaning service, dan satpam. Biasanya yang menularkan
teman-teman pekerja," ucapnya.
BRSBKL pernah mengalami zona merah saat puncak kasus covid di 2021
dan 2022. Oleh karena itu, BRSBKL Unit Bina Laras melakukan upaya pengelompokan
melalui zona merah untuk yang terpapar covid, zona kuning untuk yang bergejala
serta zona hijau untuk yang tidak bergejala.
Menurutnya, target dari penyusunan buku panduan ini agar ada semacam
kajian penanganan dan pencegahan covid dan penyakit menular lainnya. Sehingga
ada acuan saat menangani kasus penyakit menular.
"Di balai khususnya BRSBKL kami ada Satuan Tugas (satgas)
Internal Penanganan Covid-19 yang mana saat ada yang terkena covid maka satgas
ini akan bekerja," jelasnya.
Sementara itu, Community Organizer Pusat Rehabilitasi YAKKUM Eko
Jolang mengatakan proses penyusunan buku panduan ini melalui beberapa tahapan.
Di antaranya penilaian data dan dokumen pendukung lainnya.
Kemudian digelar Focus group discussion (FGD) yang pertama tentang
penggalian gap dari data-data assessment yang dihimpun. Lalu FGD kedua tentang
penyampaian draft nol panduan, dan FGD ketiga melakukan verifikasi dan validasi
panduan.
"Rencana Agustus disahkan, tujuannya agar nantinya ada kesiapan
dari balai. Misalnya upaya pencegahan, dari security dari perawat tupoksinya
harus ngapain. Kalau ada kasus teman-teman sudah sigab," jelasnya.
(Anisatul Umah)
CAPTION :
Kegiatan Focus group discussion (FGD) pertama di Ruang PIE BRSBKL Unit Bina
Laras, Selasa (21/06/2022). Anisatul Umah/Harian Jogja.
Jaga kesehatan sangat penting di waktu pandemi seperti sekarang
ReplyDeletebermanfaat sekali artikelnya
ReplyDelete