Rapat Koordinasi dan Pembinaan Pegawai Balai RSBKL Dinas Sosial DIY

Melalui Rapat Koordinasi dan Pembinaan Pegawai Balai RSBKL Dinas Sosial DIY bertekad Membangun Komitmen Pelayanan Melayani Mrantasi dalam Memberdayakan PPKS menuju hidup sehat mandiri bermanfaat.

Disusun Oleh : Nanang Rekto Wulanjaya




            Balai RSBKL Dinas Sosial DIY dalam menyelenggarakan pelayanan pertolongan pekerjaan sosial senantiasa berusaha melaksanakan tugas pelayanan pekerjaan sosial dalam semangat  membangun komitmen pelayanan melayani mrantasi dalam memberdayakan PPKS menuju hidup sehat mandiri bermanfaat dalam mewujudkan peran sosial menuju tujuannya sebagai esensi dari makna Rehabilitasi Sosial. Selaras dengan pemikiran tersebut, Balai RSBKL Dinas Sosial DIY melaksanakan Rapat Koordinasi dan Pembinaan Pegawai yang bertujuan untuk membangun komitmen seluruh unsur pelaksana kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial di Balai RSBKL Dinas Sosial DIY memberikan pelayanan terhadap PPKS secara sepenuh hati melayani mrantasi. Rapat Koordinasi dan Pembinaan Pegawai tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 2 Maret 2021 bertempat di Ruang Aula Bina Laras Purwomartani Kalasan, Sleman.

Rapat yang dipimpin oleh Kepala Balai RSBKL Dinas Sosial DIY, Hinokoro Aji S.H dengan di dampingi oleh Kepala Subbag  Tata Usaha Balai RSBKL Novita Ira Widari S.Sos, Dra Setiawati Sujono selaku Kepala  Seksi PRS Bina Karya dan Suryatmiati S.H selaku Kepala Seksi PRS Bina Laras serta dihadiri oleh Pekerja Sosial Bina Karya dan Pekerja Sosial Bina Laras, seluruh ASN dan CPNS di lingkungan Balai RSBKL Dinas Sosial DIY sejumlah 36 orang.

            Dalam Rapat Koordinasi dan Pembinaan Pegawai BRSBKL Dinas Sosial DIY yang berlangsung secara dinamis membahas beberapa isu-isu sentral dalam membangun komitmen seluruh pelaksana pelayanan Rehabilitasi Sosial sesuai dengan visi dan misi Rehabilitasi Sosial di dalam memberdayakan PPKS menuju hidup sehat mandiri dan bermanfaat.  Dalam rapat pembinaan tersebut dibahas mengenai isu-isu pengembangan inovasi pelayanan, pengembangan sikap kedisiplinan dan kepatuhan melaksanakan budaya kerja, strategi pengembangan model layanan inovatif kreatif dan paripurna. Dalam kesempatan rapat pembinaan tersebut, Hinukoro Aji S.H selaku Kepala Balai RSBKL Dinas Sosial DIY memperkenalkan Suryatmiati S.H selaku Kepala PRS Bina Laras BRSBKL Dinas Sosial DIY.

Selanjutnya, Hinukoro Aji S.H dalam rangka pembinaan Pegawai menekankan kebersamaan bahu membahu mewujudkan membangun kualitas pelayanan dengan empati sebagai implementasi budaya kerja SATRIYA. Mengimplementasikan slogan melayani mrantasi dalam kaidah penerapan pengetahuan, sikap dan Teknik pekerjaan sosial menuju kualitas dan profesionalitas di dalam melaksanakan ketugasan dalam ranah pertolongan pekerjaan sosial.

Hinukoro melanjautkan, sehubungan dengan adanya instruksi Gubernur  nomor 5/INSTR/2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis MikronDi Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2109 (Covid-19), maka penerapan protokol Kesehatan menjadi acuan yang harus ditaati dalam melaksanakan proses Rehabilitasi Sosial dengan menerapkan menjaga jarak sosial, mengurangi kerumanan, memakai masker dan mencuci tangan dalam proses pelayanan di ranah praktis saat memberikan layanan kepada PPKS maupun saat berinteraksi di antara pegawai di lingkungan BRSBKL Dinas Sosial DIY. Penerapan menyertakan surat hasil test antigen bagi klien rujukan serta prosedur mengutamakan keselamatan menjadi pertimbangan yang diutamakan.

Selanjutnya, di dalam rapat tersebut juga disampaikan pengembangan inovasi kreatif intervensi psikososial berupa gagasan mengadakan program psikososial berupa Radio Central yang memicu penyembuhan psikososial melalui musik-musik terapi yang akan diperdengarkan pada saat saat tertentu kepada seluruh PPKS. Radio Central yang memperdengarkan musik terapi itu ditujukan untuk mempengaruhi gelombang otak PPKS agar PPKS mendapatkan kemungkinan di dalam  mengurangi stres dan rasa cemas,meningkatkan konsentrasi,membuat lebih percaya diri,mempertajam daya ingat,membantu meditasi,meredakan nyeri serta memacu kreativitas.

            Menyadari bahwa jargon atau slogan pelayanan merupakan hal yang dapat menstimulasi semangat Pegawai di dalam melakasankan tugas pelayanan. Hinukori Aji juga meminta pandangan setiap pegawai untuk mengusulkan slogan pelayanan. Pekerja Sosial menekankan dalam usulan pengembangan model radio central agar memperdalam kajian mengenai musik terapi sebagai bagian dari pendekatan psikososial hendaknya memperhatikan pilihan musik terapi yang dapat mereduksi sikap negasi PPKS ke arah membangun gelombang otak dan sikap positif PPKS di dalam mensikapi persoalan hidupnya serta dapat memacu keaktifan PPKS di dalam mengikuti setiap bimbingan yang diberikan kepada mereka.

Sehingga untuk itu diperlukan kajian di dalam menerapkan music terapi di dalam memilih pilihan musik terapi sesuai dengan masalah psikologis yang dihadapi oleh PPKS. Mengenai jargon, dapat dilihat dari dua sisi, yakni sisi pegawai dan sisi PPKS dimana jargon itu merepresentasikan tujuan akhir dari pelayanan rehabilitasi sosial yakni membawa PPKS kepada kepulihan dengan indikator hidup sehat, mandiri dan bermanfaat sebagai tanda kembalinya keberfungsian PPKS. Sementara dipandang dari sisi PPKS, jargon itu merupakan tema besar yang akan dapat dicapai oleh setiap PPKS, usulan terlebih dahulu jargon pelayanan dari sisi pegawai kepada PPKS melalui grup whatsapp Balai RSBKL Dinas Sosial DIY dan selanjutnya akan dimusyawarahkan kembali dengan melihat keselarasan jargon tersebut dengan budaya kerja Satriya dan bersifat menurunkan atau sebagai derivate dari jargon Dinas Sosial DIY, melayani dan mrantasi.

            Rapat tersebut menghasilkan kesepakatan, bahwa seluruh unsur pegawai di Balai RSBKL Dinas Sosial DIY berkomitmen melaksanakan Pelayanan Melayani Mrantasi dalam Memberdayakan PPKS menuju hidup sehat mandiri bermanfaat bersendikan budaya kerja SATRIYA. Melayani setulus hati memberdayakan PPK menuju hidup sehat mandiri dan bermanfaat. Melaksanakan pengembangan model inovasi kreatif radio central dengan memperdengarkan music-musik terapi serta melaksanakan aktivitas kegiatan bagi pegawai dan PPKS dalam kegiatan psikososial kelompok berupa kegiatan bersama semisal memancing bersama dimana akan tumbuh perasaan nyaman, aman, merasakan dicintai, dimanusiakan bagi PPKS dimana hal tersebut merupakan provisi sosial yang bersifat menyembuhkan.(NRW)

 

             

 

 

No comments:

Post a Comment

Pages