Pages

Tuesday, September 27, 2022

PUBLIKASI NILAI SKM BALAI RSBKL TAHUN 2023

 

Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) Dinas Sosial DIY sudah menyusun dan menetapkan Standar Pelayanan melalui Surat Keputusan Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) Dinas Sosial DIY Nomor 462/ 00025 Tahun 2022 tentang Penetapan Standar Pelayanan Pada Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) Dinas Sosial DIY pada tanggal 4 Januari 2022 dengan jenis layanan sebanyak 4, yaitu:

1.   Layanan Informasi Publik

2.   Layanan Pengaduan

3.   Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis

4.   Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (Eks Psikotik)









Tuesday, September 6, 2022

RAPAT FINALISASI DRAF RANCANGAN PANDUAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR PADA BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS BALAI RSBKL UNIT BINA LARAS BERSAMA PUSAT REHABILITASI YAKKUM DAN FORUM PRB DIY

Bertempat di Restoran Kampung Soka Purwomartani Kalasan, Pusat Rehabilitasi Yakkum sebagai fasilitator pada kegiatan Focus Group Discussion ini, bersama Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras unit Bina Laras dan  Forum Pengurangan Resiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (Forum PRB DIY) melaksanakan Rapat Finalisasi Draf Panduan Pencegahan Penyakit Menular di Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Mental. Dalam rapat tersebut dihadiri dari unsur Lembaga dan Masyarakat yaitu Bappeda DIY, Perwakilan Dinas Sosial DIY, Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Perwakilan Kalurahan Puromartani, Pekerja Sosial Masyarakat, dan Perwakilan PPKS Disabilitas Mental Bina Laras. Acara ini merupakan tahapan terakhir dari beberapa rangkaian FGD yang telah dilaksanakan sebelunya. Adapun tahapan yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu pengakajian data dokumen pendukung, penggalian gap data hasil pengkajian, dan penyampaian draft nol panduan. Harapan dari hasil finalisasi penyusunan buku panduan “Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Menular Pada Balai Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental” dapat segera diselesaikan. Penyusunan buku ini merupakan salah satu upaya pendokumentasian praktik-praktik pencegahan dan penanganan penyakit menular pada situasi pandemi covid-19 di Balai Rehabilitasi Bina Laras. Penyusunan dilakukan atas kerjasama antara Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL), Pusat Rehabilitasi Yakkum (PRY) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Yogyakarta.

            Pada kesempatan ini, dilakukan Konsultasi Publik hasil akhir Draf Panduan dengan melibatkan berbagai pihak, agar dapat mensinergikan peran lintas sektor, sehingga tersusun Panduan Pencegahan Penyakit Menular di Balai Rehabilitasi Sosial, yang dapat menjadi acuan, dan mampu menjadi pionir dalam hal upaya pencegahan penyakit menular yang terintegrasi. Kegiatan diawali dengan pengantar dari Forum PRB DIY yang menyampaikan pentingnya upaya mitigasi dalam menghadapi bencana seperti pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Sehingga upaya semacam ini, menjadi sangat penting dan bermanfaat untuk PPKS maupun Petugas yang berada di Balai Rehabilitasi. Mengingat pelaksanaan pencegahan penyakit menular bagi PPKS yang tinggal secara komunal di Balai Rehabilitasi Sosial  akan berbeda dengan pelaksanaan pencegahan penyakit menular di masyarakat pada umunya, sehingga diperlukan adanya penyesuaian.

Selama Proses diskusi, Bapak M. Taufik dari Bappeda DIY menyoroti tentang rasio SDM dengan jumlah PPKS, dan memberikan usulan kepada Balai Bina Laras untuk dapat menghitung berapa unit cost dari setiap PPKS, sehingga didapatkan standar minimal anggaran per PPKS. Unit Cost ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi dengan Bappeda DIY sebagai pihak yang menentukan pagu anggaran bagi pelaksanaan program di Balai RSBKL. Bapak Taufik juga menyampaikan pentingnya Buku Panduan ini, sebagai instrumen pada kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh Bappeda DIY nantinya.

Bapak Agung Purnomo selaku perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, menyampaikan dukungannya dan masukan, agar buku ini tidak hanya terfokus pada penanganan pandemi Covid-19 saja, namun juga beberapa penyakit menular lainnya, diantaranya TB dan HIV pada kelompok disabilitas mental. Setelah melalui tahapan review dari peserta diskusi, maka selanjutnya akan dilakukan perbaikan final sebelum akhirnya disahkan. harapannya penyusunan buku ini sebagai salah satu bentuk respon kepedulian terhadap kerja kemanusiaan khususnya pencegahan dan penanganan penyakit menular pada situasi pandemi covid-19 khususnya bagi para warga binaan di BRSBKL Unit Bina Laras. Dengan harapan bisa memberikan rujukan atau panduan untuk mencegah terjadinya penyakit menular dan atau penanganan melalui keterampilan dan pembelajaran kepada balai-balai di Indonesia.





Friday, August 26, 2022

KUNJUNGAN KEMENKUMHAM (POKJA P5HAM), PUSAT REHABILITASI YAKKUM DAN PERHIMPUNAN JIWA SEHAT DI BINA LARAS BALAI RSBKL

SLEMAN - Jumat, 27 Agustus 2022 Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) Unit Bina Laras menerima kunjungan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Pokja P5HAM). Mewakili Kemenkumham, Farida Wahid berkunjung dengan didampingi oleh perwakilan dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM dan Perhimpunan Sehat Jiwa. Kunjungan ini diterima oleh Suryatmiyati selaku Kepala Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Bina Laras dan Sutoyo selaku Koordinator Pekerja Sosial Bina Laras serta staff.

Kunjungan ke Balai Bina Laras merupakan salah satu agenda Pokja P5HAM (Penghormatan, Perlindungan, Pemenuhan, Penegakan dan Pemajuan Hak Asasi Manusia) yaitu melakukan kunjungan ke beberapa balai rehabilitasi sosial di Indonesia. Dalam keterangannya, Ibu Farida menerangkan salah satu tujuan dari kunjungan ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai program rehabilitasi di Balai Bina Laras. Selain itu juga ingin mengetahui apa saja kendala yang dihadapi oleh balai dan bagaimana cara mengatasinya.

Ibu Suryatmiyati menjelaskan profil Balai Bina Laras. Dalam penjelasannya, Ibu Suryatmiyati menjelaskan apa saja kegiatan yang ada di dalam balai mulai dari penyediaan sandang, pangan, papan, perbekalan kesehatan, aktivitas-aktivitas yang ada serta pelayanan seperti pembuatan identitas, kesehatan dasar dan pemulangan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di dalam balai. Penyampaian informasi ditambahkan oleh Bapak Sutoyo mengenai program-program rehabilitasi yang dilakukan mulai dengan terapy community dan on the job training.

Setelah penjelasan informasi mengenai balai, Bu Farida diajak untuk berkeliling balai. Selain berkeliling untuk melihat sarpras balai, Bu Farida juga berkomunikasi dengan beberapa PPKS Balai Bina Laras. Dalam obrolannya, Bu Farida memberikan semangat dan motivasi kepada PPKS. Dalam kunjungan ini diharapkan mampu memberikan informasi dan wawasan untuk balai lain agar dapat mencontoh pelayanan yang ada di Balai Bina Laras serta kendala yang dihadapi dan solusi yang akan dilakukan oleh Balai Bina Laras dapat dikomunikasikan kepada lembaga terkait yang ada di Pusat.







Wednesday, July 27, 2022

BALAI RSBKL UNIT BINA LARAS MENERIMA KUNJUNGAN MONEV CMB-GLOBAL BERSAMA PUSAT REHABILITASI YAKKUM

SLEMAN – Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) Unit Bina Laras menerima kunjungan monitoring dan evaluasi CBM-GLOBAL. Kegiatan dilaksanakan pada Rabu, 27 Juli 2022 bertempat di Balai Bina Laras. Kunjungan monev diwakili oleh Mrs. Kristen selaku perwakilan dari CBM Australia dan Bapak Adrian selaku perwakilan dari CBM Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Puskesmas Kalasan dan perwakilan Kalurahan Purwomartani dan Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Dari pihak Balai Bina Laras dihadiri oleh Ibu Suryatmiati selaku Kepala Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial serta perwakilan pekerja sosial, perawat, serta perwakilan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Kegiatan ini menindak lanjuti dai SK Kepala Dinas Sosial DIY nomor 461/00108 tentang pembentukan Tim Pendampingan Program Open the Gate yang bekerja sama dengan YAKKUM.

Dalam sambutannya, Ibu Suryatmiyati menyampaikan selamat datang kepada perwakilan CBM serta memberikan gambaran umum profil dan kegiatan rehabilitasi yang dilaksanakan di balai. Selain itu, disampaikan juga mengenai kendala yang masih dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sosial.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan diskusi, yang dipandu oleh Pusat Rehabilitasi Yakkum, dengan menghadirkan PPKS yang sedang menjalani On Job Training, maupun PPKS yang melaksanakan tugas sebagai Cleaning Service, sebagai bagian dari proses rehabilitasi sosial, dimana PPKS yang telah dianggap mampu melaksanakan suatu pekerjaan, diberikan kesempatan untuk bekerja di lingkungan Balai RSBKL unit Bina Laras ini. Pihak Kalurahan Purwomartani yang diwakilkan oleh Pak Bravo menyampaikan akan mensupport penuh program Open the Gate yang sebelumnya merupakan program kerjasama Balai Bina Laras dengan Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Beliau berharap rekan-rekan ODDP yang ada di Purwomartani dapat memperoleh hak yang sama layaknya orang-orang pada umumnya. Perwakilan Puskesmas Kalasan, Bu Aina menyampaikan dukungan terhadap kerjasama yang sedang dilakukan oleh Balai Bina Laras dan Pusat Rehabilitasi YAKKUM.


Setelah kegiatan diskusi, rombongan diajak berkeliling ke lingkungan Balai Bina Laras yang didampingi oleh pihak Perawat dan Pekerja Sosial. Mereka menjelaskan secara langsung aktivitas yang dilakukan serta bagian-bagian bangunan yang ada di balai. rombongan juga diajak berinteraksi langsung dengan PPKS beserta mengamati kegiatan keterampilan yang sedang dilakukan.

Dalam kegiatan monev ini diharapkan mampu membuat program kerjasama yang dilaksanakan antara Balai RSBKL unit Bina Laras dan Pusat Rehabilitasi Yakkum, menjadi terarah, sesuai dengan rencana program dan mampu mencapai target sesuai dengan yang diharapkan. (Agus Hardi Nata)


Friday, July 15, 2022

RAYAKAN IDUL ADHA BERSAMA PPKS BINA LARAS SEBAGAI WUJUD RASA SOLIDARITAS SOSIAL

SLEMAN – Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan.  yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim.

Pengorbanan Nabi Ibrahim AS bagi kita harus dimaknai sebagai pesan simbolik agama, yang mengandung pembelajaran paling tidak pada tiga hal;

Pertama, ketakwaan yaitu ketaatan seorang hamba pada Sang Khalik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya.

Kedua, hubungan antar mannusia memerhatikan solidaritas sosial dan mengejawantahkan sikap kepekaan sosialnya melalui media ritual untuk siap sedia berkurban demi kebahagiaan orang lain khususnya mereka yang kurang beruntung.

Ketiga, peningkatan kualitas diri yaitu memperkukuh empati, kesadaran dan pengendalian diri.



Dari makna Idul Adha  itulah Balai Bina Laras pada tanggal 12 Juli 2022 menyelenggarakan penyembelihan hewan qurban sebanyak 7 ekor kambing dari hasil Iuran Pegawai/Karyawan Bina Laras maupun dari para Sohibul di luar Balai. Dari proses penyembelihan sampai dengan pengolahan daging qurban melibatkan semua unsur dari Pegawai dan PPKS Bina Laras. Rasa syukur dan Bahagia terlihat saat PPKS memasak daging kurban untuk dinikmati Bersama sama. Penyembelihan kurban bersama dengan PPKS diharapkan lebih meningkatkan ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT. Selain itu, pada kegiatan ini diharapkan PPKS mampu meningkatkan kemandirian serta rasa untuk saling berbagi dan bekerja sama dengan sesama.


Wednesday, June 22, 2022

FGD Penyusunan Panduan Pencegahan Penanganan COVID dan Penyakit Menular Penyandang Disabilitas Mental di BRSBKL Unit Bina Laras

         


             Sleman
Kasus Covid di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) Unit Bina Laras sempat tinggi di pertengahan tahun 2021 hingga awal tahun 2022. Sebanyak 76 orang positif, terdiri dari 9 staf BRSBKL Unit Bina Laras dan 67 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Banyaknya kasus kala itu menjadi pekerjaan rumah besar untuk BRSBKL Unit Bina Laras karena keterbatasan pegawai. Ditambah adanya pegawai yang ikut terpapar.

Berangkat dari hal ini BRSBKL Unit Bina Laras, Pusat Rehabilitasi YAKKUM bekerjasama dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) saat ini tengah menyusun panduan pencegahan dan penanganan penyakit menular untuk Balai Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental.  Peserta yang mengikuti FGD pada hari Selasa, 21 Juni 2022 yang terdiri dari unsur internal yaitu Seksi PRS, Peksos, Perawat, Pramu Bakti, Satpam, Cleaning Service dan perwakilan dari PPKS maupun eksternal Bina Laras yaitu Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Puskesmas Kalasan, Psikolog dan Relawan Dinas Sosial Kabupaten Sleman.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DIY, Sigit Alifianto yang hadir mewakili dari Dinas Sosial DIY menyampaikan tujuan dari penyusunan panduan ini agar ada dokumen tertulis mengenai penanganan covid dan penyakit menular. Tujuan lainnya adalah agar BRSBKL Unit Bina Laras bisa menerapkan panduan mulai dari upaya pencegahan hingga ke penanganan.


           Diharapkan permasalahan-permasalahan sosial tidak terlalu terkendala dengan adanya penyakit menular setelah ada buku panduan. Dia menekankan penyakit menular tidak hanya covid, namun ada penyakit lainnya juga.

"Kita harapkan petugas di komandoi oleh kepala balai bisa pahami bagaimana ketahui trigger atau pemicu dari penyakit apa saja. Sehingga bisa diantisipasi sejak awal," ujarnya, Selasa (21/06/2022).

Tidak hanya di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL), diharapkan buku panduan ini juga bisa berlaku di balai lainnya. Dinas Sosial DIY memiliki enam balai termasuk BRSBKL.

Di antaranya Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD), Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW), Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR), Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (BRSPA), dan Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW).

"Dinsos apresiasi kerjasama dengan YAKKUM ini, semoga buku panduan bisa lebih bermanfaat secara teknis dan taktis, dan lebih mudah dipahami," harapnya.

Kepala BRSBKL, Hinukoro Aji menyampaikan upaya pencegahan penyakit menular sudah dilakukan sejak awal 2020 saat mulai pandemi. Melalui pengecekan suhu dan protokol kesehatan lainnya.

"Mereka tertular dari teman-teman pekerja, adalah PNS pegawai. Kemudian non PNS, ada cleaning service, dan satpam. Biasanya yang menularkan teman-teman pekerja," ucapnya.

BRSBKL pernah mengalami zona merah saat puncak kasus covid di 2021 dan 2022. Oleh karena itu, BRSBKL Unit Bina Laras melakukan upaya pengelompokan melalui zona merah untuk yang terpapar covid, zona kuning untuk yang bergejala serta zona hijau untuk yang tidak bergejala.

Menurutnya, target dari penyusunan buku panduan ini agar ada semacam kajian penanganan dan pencegahan covid dan penyakit menular lainnya. Sehingga ada acuan saat menangani kasus penyakit menular.

"Di balai khususnya BRSBKL kami ada Satuan Tugas (satgas) Internal Penanganan Covid-19 yang mana saat ada yang terkena covid maka satgas ini akan bekerja," jelasnya.

Sementara itu, Community Organizer Pusat Rehabilitasi YAKKUM Eko Jolang mengatakan proses penyusunan buku panduan ini melalui beberapa tahapan. Di antaranya penilaian data dan dokumen pendukung lainnya.

Kemudian digelar Focus group discussion (FGD) yang pertama tentang penggalian gap dari data-data assessment yang dihimpun. Lalu FGD kedua tentang penyampaian draft nol panduan, dan FGD ketiga melakukan verifikasi dan validasi panduan.

"Rencana Agustus disahkan, tujuannya agar nantinya ada kesiapan dari balai. Misalnya upaya pencegahan, dari security dari perawat tupoksinya harus ngapain. Kalau ada kasus teman-teman sudah sigab," jelasnya. (Anisatul Umah)

 

CAPTION : Kegiatan Focus group discussion (FGD) pertama di Ruang PIE BRSBKL Unit Bina Laras, Selasa (21/06/2022). Anisatul Umah/Harian Jogja.