SIRAH
GEPENG BENJUT BERBASIS TILAR
(SISTEM REHABILITASI GEPENG PEMBINAAN LANJUT
BERBASIS TIGA LANGKAH REHABILITASI)
Penyusun:
Tim Peksos BRSBKL Sidomulyo
A. Latar Belakang
Rehabilitasi sosial adalah upaya untuk
memulihkan dan mengembangkan kemampuan
seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar yang bertujuan untuk
memulihkan kembali integritas diri, percaya diri, disiplin, kesadaran dan
tanggungjawab terhadap masa depan dirinya, keluarga, masyarakat dan
lingkungannnya, juga memulihkan dan kemampuan untuk dapat melaksanakan fungsi
dan peran sosialnya secara wajar.
Sistem rehabilitasi gepeng berbasis Tiga langkah
rehabilitasi merupakan tahapan WBS dari masa persiapan hingga pada bimbingan
lanjut yang harusdievaluasi. Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan
pertimbangan atau harga nilai berdasarkan kriteria tertentu, untuk mendapatkan
evaluasi yang meyakinkan dan obyektif dimulai dari informasi-informasi
kuantitatif-kualitatif.
Menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen
(1961), menjelaskan evaluasi tersebut dengan mengatakan bahwa evaluasi itu
berhubungan dengan pengukuran,,evaluasi juga mencangkup penilaian tentang apa
yang bak dan apa yang diharapkan. Dengan demikian hasil pengukuran yang benar
merupakan dasar yang kokoh untuk melakukan evaluasi.
Berdasarkan data yang ada di Balai
Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras Yogyakarta diketahui bahwa persentase WBS gepeng BRSBKL
Yogyakarta sejumlah 2% bekerja formal, 20% Mengundurkan diri, dan 78% Tidak
bekerja.
Berdasarkan data dapat diketahui bahwa proses
rehabilitasi perlu dievaluasi untuk
dikembangkan dengan model program yang lebih terukur dengan respon, support,
koordinasi dari semua pihak yang ada di BRSBKL. Evaluasi disini diartikan sebagai suatu proses penilaian untuk
mengambil keputusan yang menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan
berpatokan kepada tujuan yang telah dirumuskan.
Program Tiga Langkah Rehibiltasi (TILAR) adalah
pelayanan rehabilitasi sosial bagi PMKS gelandangan dan pengemis yang menjalani
proses rehabilitasi sosial di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras
Yogyakarta. Program ini merupakan salah satu bentuk pengembangan model dan
merupakan sebuah bentuk inovasi program berkelanjutan untuk meningkatkan
keberfungsian sosial WBS gelandangan pengemis.
Program ini merupakan bentuk bimbingan yang diberikan
kepada WBS dari proses persiapan hingga pasca rehabilitasi sosial yang
bertujuan memberdayakan WBS yang dulunya gelandangan pengemis dengan memberikan
kesempatan dan peluang untuk memperoleh mata pencaharian yang layak. Pada
umumnya WBS gelandangan pengemis yang telah selesai direhabilitasi di
BRSBKL merasa kebingungan karena kondisi
yang belum siap sepenuhnya dengan terpaksa harus meninggalkan balai. Padahal di
sisi lain WBS mempunyai niat dan tekad untuk merubah kondisi hidupnya dengan
bekerja secara layak dan meninggalkan kebiasaan mengemis, memulung, mengamen,
dan sebagainya sebagaimana kebiasaannya di masa lalu. Namun di satu sisi mereka
tidak memiliki tempat tinggal yang dapat menunjang niat dan tekadnya tersebut.
Kebutuhan pokok manusia sebagaimana yang kita ketahui
terdiri dari sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan sandang dan pangan, mungkin
saja dengan mudah diperoleh oleh para WBS tersebut dengan mata pencaharian
layak yang ditekuninya. Namun kebutuhan papan atau tempat tinggal tentu menjadi
hal yang sulit untuk mereka peroleh apalagi dengan penghasilan yang masih
pas-pasan. Maka dari itu program ini merupakan layanan penyediaan bimbingan
social dan kewirausahaan, serta tempat tinggal (sementara) untuk WBS dengan
masa tinggal yang berjangka waktu. Dengan adanya program ini diharapkan para
WBS dapat belajar mandiri dan bagi WBS yang memperoleh mata pencaharian yang
layak akan terdukung dengan adanya tempat tinggal sementara ini, sehingga
mereka dapat fokus dan mengembangkan pekerjaannya serta mampu meningkatkan
kondisi kehidupannya di kemudian hari.
Permasalahan yang dihadapi sebelum dilaksanakan
inovasi yaitu program berjalan namun output belum terukur. WBS yang sudah
direhabilitasi tidak ada kejelasan untuk selanjutnya bagaimana dan karena
mental yang melatarbelakangi sehingga WBS kembali hidup ke jalanan (gepeng).
B. Sasaran Program
Sasaran dari program ini adalah BRSBKL Yogyakarta yaitu warga binaan sosial Gepeng.
C. Tujuan Program
Ada beberapa tujuan yang ingin
dicapai oleh BRSBKL Yogyakarta melalui rehabilitasi sosial berbasis tiga langkah rehabilitasi (Tilar) yaitu sebagai berikut:
1.
tiga langkah rehabilitasi (Tilar) akan membangun mindset dan pola pikir untuk bisa
merubah perilaku wbs menjadi yang lebih baik dan mandiri.
2.
tiga langkah rehabilitasi (Tilar) dilakukan untuk
menangani keterbatasan keberfungsian yang
dimiliki oleh wbs yang masih belum optimal
3.
tiga langkah rehabilitasi (Tilar) dilakukan untuk
menangani stigma negatif yang ada di masyarakat dan tidak adanya identitas wbs
untuk berfungsi kembali ke masyarakat
4.
tiga langkah rehabilitasi (Tilar) dilakukan untuk
mengantisipasi ketidakmauan wbs untuk migrasi ke pekerjaan yang layak dan
meninggalkan kehidupan di jalanan.
5.
tiga langkah rehabilitasi (Tilar) dilakukan agar wbs belajar untuk melakukan managemen
keuangan diri yang masih rendah dan memunculkan keinginan untuk menabung.
D. Indikator Keberhasilan Program
Keberhasilan program ini diukur dari indikator
berikut :
1.
Beralihnya sistem rehabilitasi sosial
berbasis lanjutan ke sistem
rehabilitasi social kompleks ke berbasis tiga langkah rehabilitasi (Tilar)
2. Naiknya kualitas output
balai dengan indikator wbs yang sudah berhasil menemukan passion
3. Terbangunnya kelompok usaha
yang didirikan oleh BRSBKL atas inisiatif dari wbs yang sudah berhasil
menemukan passionnya didampingi oleh instruktur yang terampil di bidang
wirausaha
4. Warga binaan sosial memiliki
mindset untuk bekerja dan siap migrasi ke pekerjaan yang lebih layak serta
tidak kembali menjalani pekerjaan lama di jalanan.
5. Warga binaan sosial diharapkan
mampu mencapai aktualisasi diri yang mandiri.
E. Identifikasi Kegiatan Pencapaian Tujuan
Untuk mencapai tujuan program,
maka kegiatan penunjang yang harus dilaksanakan adalah analisis
kelayakan program antara lain :
1. Memaksimalkan
pelaksanaan bimbingan sosial tiga tahap rehabilitasi (Tilar) di BRSBKL
Yogyakarta khususnya kepada WBS pasca layanan sesuai waktu yang telah
ditentukan misalnya rehabilitasi (persiapan selama 8 bulan, Langkah persiapan pra pasca rehabilitasi, Proses ini
berlangsung selama 4 bulan.dan proses bimbingan lanjut, Proses ini berlangsung
selama 6 bulan.)
2. Menyusun pengkajian mengenai layanan rehabilitasi
sosial berbasis bimbingan tiga tahap rehabilitasi (Tilar) berupa rancangan
program
3. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait berupa
sumber daya yang ada di BRSBKL Yogyakarta
4. Melakukan sosialisasi langsung mengenai program tiga
tahap rehabilitasi (Tilar) yang akan diusung melalui seminar kepada eks WBS
yang sudah habis masa layanan 1 tahun.
5. Melakukan uji coba model kepada eks WBS yang sudah
menjalani masa layanan 1 tahun dan sudah berhasil menemukan passion wirausaha
untuk segera diterapkan dalam waktu 6 bulan.
6. Memberikan peluang dan kesempatan kepada eks WBS untuk
bisa mengikuti kompensasi tiga tahap rehabilitasi (Tilar) yang diselenggarakan
dalam kurun waktu 6 bulan sampai dengan 8 bulan sampai menemukan passion
wirausaha melalui bimbingan dan dukungan langsung dari BRSBKL Yogyakarta.
F. Metode dan Teknik
Metode yang digunakan dalam
program ini adalah sistem seleksi, karena program tiga tahap rehabilitasi (Tilar)ini hanya diperuntukkan bagi warga binaan Gepeng.
Warga binaan yang sudah terpilih akan menjalani tiga
tahap rehabilitasi (Tilar) untuk bisa
mencapai aktualisasi diri yang mandiri. Setelah tiga langkah rehabilitasi
selesai, tahap evaluasi dan seleksi dilakukan kembali dengan tujuan untuk
menilai apakah program tiga tahap rehabilitasi (Tilar)memiliki dampak yang baik dan juga untuk
menyeleksi para WBS yang sudah mandiri dan layak untuk diresosialisasi atau
harus mendapatkan kompensasi program tilar ini berlangsung selama 1 tahun 6 bulan.
G. Pelaksanaan Kegiatan
Program tiga langkah rehabilitasi
(Tilar) ini dilaksanakan untuk semua warga binaan gepeng yang berada di
BRSBKL yang sudah melalui tahap seleksi dimana pelaksaan kegiatan ini meliputi
tiga langkah rehabilitasi: rehabilitasi (persiapan) selama 8
bulan, Langkah persiapan pra pasca rehabilitasi, Proses ini
berlangsung selama 4 bulan.dan proses bimbingan lanjut, Proses ini berlangsung
selama 6 bulan.)
H.Alokasi Waktu
Program dilaksanakan kurang lebih 1tahun 6 bulan dengan
ketentuan sebagai berikut: rehabilitasi (persiapan) selama 8 bulan, Langkah persiapan pra pasca rehabilitasi, Proses ini
berlangsung selama 4 bulan.dan proses bimbingan lanjut, Proses ini berlangsung
selama 6 bulan.)sesuai dengan masa pelayanan yang harus diterima oleh
para WBS BRSBKL Yogyakarta
I.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses
pengembangan layanan rehabilitasi sosial berbasis tiga langkah rehabilitasi ini
diantaranya adalah tempat diselenggarakannya kegiatan yaitu di BRSBKL dan
prasarana berupa peralatan yang dibutuhkan dalam .proses pengembangan model
layanan.
J. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang digunakan dalam proses perencanaan
dan pelaksanaan pengembangan program sudah berjalan dari tahun 2017.
K. Alokasi Anggaran
Kegiatan Pemberdayaan
yang dilaksanakan BRSBKL Yogyakarta didanai APBD DIY melaui Dinas Sosial D.I Yogyakarta Balai Rehabilitasi Sosial
Bina Karya dan Laras BRSBKL) Yogyakarta.
L. Proses
Pengembangan Model
Model rehabilitasi sosial
berbasis tiga langkah rehabilitasi (Tilar) ini
merupakan pengembangan dari model layanan yang pada awalnya hanya dilaksanakan
satu tahun dan langsung ke dalam tahap terminasi. Artinya, para eks WBS secara
tidak langsung dipaksa untuk resosialisasi atau kembali ke masyarakat padahal
mereka belum mampu untuk mandiri dan berfungsi sosial sehingga jalan keluar
yang mereka ambil adalah dengan kembali di kehidupan jalanan. Selain itu, waktu
pelayanan yang awalnya hanya dilaksanakan 1 tahun sekarang diuji cobakan tiga
langkah rehabilitasi (Tilar) rehabilitasi (persiapan) selama 8
bulan, Langkah persiapan pra pasca rehabilitasi, Proses ini
berlangsung selama 4 bulan.dan proses bimbingan lanjut, Proses ini berlangsung
selama 6 bulan.). proses ini berlangsung selama 1 tahun 6 bulan.
Proses Pengembangan
Model Rehabilitasi Sosial Tiga Langkah Rehabilitasi (TILAR)
Waktu : 8 Bulan
a). Tahapan Pelaksanaan
1) Seleksi
rekrutmen, Observasi, registrasi
2) Asasmen
awal dan asasmen lanjutan
3) Rencana
intervensi, intervensi
4) Bimbingan
sosial, bimbingan kewirausahaan dan bimbingan keterampilan
5) Motivasi
seleksi, evaluasi, CC
6) Terminasi
( Resosialisasi, reintegrasi)
7) Pra
binjut
b). Rincian Kegiatan
1) Petugas
mengakses asesemwnt awal WBS mengikuti masa observasi maksimal 1 bulan,
2) WBS
mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan permakanan serta mengikuti kegiatan
rehabsos
3) Petugas
melakukan seleksi ke WBS selama masa observasi diassesment lanjutan, dan diregitrasi,
4) WBS
mengikuti Rehabsos bimbingan sosial, bimbingan
kewirausahaan dan bimbingan keterampilan
5) Petugas
melakukan asesmen vocasional WBS sesuai
minat bakat penggalian potensi bimbingan ketrampilan
6) Petugas
memotivasi WBS untuk dapat berinovasi dan kreatif mengembangkan pola pikir
melalui tutor sebaya
7) Petugas
mengadakan evaluasi dan CC menyeleksi
kelayakan WBS mengikuti langkah Persiapan Pasca Rehabsos (pra binjut)
8) Petugas
melakukan terminasi WBS yang tidak layak mengikuti langkah Persiapan Pasca
Rehabsos (binjut)
2. Langkah
Persiapan Pasca Rehabilitasi (Pra Binjut)
WBS tercatat sebagai binaan dan teregistrai untuk mengikuti
Rehabsos.
a).
Tahapan Pelaksanaan
1) Bimbingan
sosial, bimbingan keterampilan, bimbingan kewirausahaan
2) Motivasi
seleksi, evaluasi
b). Rincian Kegiatan
1) Petugas
mendamping WBS selama WBS Mengikuti proses Rehabsos dan memonitoring perubahan
mental dan usaha mandiri
2) Petugas
mengadakan evaluasi dan CC menyeleksi
kelayakan WBS mengikuti langkah Persiapan Pasca Rehabsos (pra binjut)
3) Petugas
melakukan terminasi WBS yang tidak layak mengikuti langkah Pasca Rehabsos (pra
binjut)
3.
Langkah Pasca Rehabilitasi (Binjut)
Waktu
: 6 Bulan

a).
Tahapan Pelaksanaan
1) Asasmen,
registrasi
2) Pendampingan
sosial & Bimbingan Lanjut
3) Konseling
4) CC
5) Monitoring
dan Evaluasi
6) Terminasi
(Resosialisasi, reintegrasi)
b).
Rincian Kegiatan
1) Petugas
melakukan assesment dan melakukan administrasi kontrak layanan Binjut
2) Petugas
mendampingi dan mengawasi WBS dalam usaha mandiri
3) Petugas
melakukan konseling secara individual sebagai bentuk penguatan mental sosial WBS
4) Petugas
mengadakan evaluasi dan CC menyeleksi
kelayakan WBS mengikuti langkah Pasca Rehabsos (binjut)
5) Petugas
melakukan terminasi WBS yang tidak layak mengikuti langkah Pasca Rehabsos
(binjut) Petugas mengevaluasi untuk
memperpanjang pelayanan WBS yang masih membutuhkan kesiapan kemandirian.
No comments:
Post a Comment